Artikel dengan Tag Keuangan Halaman 1 dari 1

September 2022, Harga Emas Dunia Pecah Rekor Anjlok Tembus $300

Inflasi biasanya teman baik harga emas dunia, namun kini berbalik dan harga emas dunia anjlok terparah sepanjang masa.

Anjlok Tajam! Harga Emas Dunia 2022 Lebih Rendah Dibanding 2020, Tapi Emas Antam Nggak Mau Ikut Anjlok

Harga emas dunia anjlok efek kebijakan bank sentral Amerika, rupiah juga ikut anjlok

3 Tips Agar Aman Pakai E-Money

Jika menggunakan uang elektronik jangan lupakan tips ini

Siap - Siap! Bakal Ada 12 Bank Masuk Daftar Bank Sistemik

Ternyata di ada 12 bank yang masuk daftar bank sistemik

Panama Papers dan Indonesia

Panama Papers dan kaitannya dengan Indonesia

Tips Atur Uang Agar Lancar Jaya Tengah Bulan

Bagaimana ya agar tidak tekor tengah bulan? Simak tips berikut

5 Tips Canggih Mengatur Keuangan Pribadi agar Tidak Tekor

buat yang kesulitan mengatur keuangan, coba simak tips berikut siapa tahu cocok.

4 Hal Ini Bisa Mengatasi Masalah Keuangan

Masalah keuangan biasanya muncul karena gagalnya pengelolaan keuangan. Ketidakmampuan seseorang mengelola keuangan akan membuat terjadinya ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran yang ujung - ujungnya membuat tidak cukupnya dana hingga akhir bulan atau masa gajian datang.

Dikutip dari liputan6.com, berikut ini ada beberapa tips untuk mengatur keuangan sehingga finansial kita tidak bermasalah.

  1. Selesaikan utang. Utang sangat membebani seseorang apalagi ketika posisi masih berhutang, namun tiba - tiba kehilangan pekerjaan atau bisnis.
  2. Hentikan penggunaan kartu kredit.
  3. Atur Pengeluaran. Jika memiliki penghasilan tetap atau gaji, sisihkan dan bayarkan uang yang digunakan sebagai pengeluaran dan membayar hutang.
  4. Cari penghasilan tambahan. Jangan malu untuk berjualan barang atau menawarkan diri sebagai freelance atau pekerja paruh waktu. Berdasarkan pengalaman pribadi, bisa mendapatkan hingga 1 juta rupiah lebih, lumayan kan? :)

Sepanjang 2013 Rupiah Turun 26,42% dan Emas Turun 27,22%

Nilai tukar rupiah terus melemah di pengujung tahun. Rupiah bahkan mulai menembus level Rp 12.300 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut data Bank Indonesia pada 30 Desember 2013, kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat Rp 12.270  per dolar AS. Untuk kurs jual sebesar Rp 12.331 dan kurs beli sebesar Rp 12.209.

Berdasarkan Business Review Online, Sepanjang tahun 2013 rupiah melemah 26,42 persen. Hal tersebut menjadikan Rupiah menjadi mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terburuk jika dibandingkan dengan mata uang lain seperti rupee India, yen Jepang, peso Filipina, ringgit Malaysia atau baht Thailand.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, penurunan Rupiah terjadi dikarenakan kebutuhan valas yang tinggi, namun persediaan dolar Amerika tidak sebanyak permintaan dimana sebagian besar permintaan tersebut terjadi karena kebutuhan korporasi - korporasi di Indonesia untuk pembayaran dividen, pelunasan pinjaman, repatriasi keuntungan.

Selain itu, Indonesia juga memiliki masalah struktural seperti defisit transaksi berjalan selama 26 bulan. Besarnya depresiasi rupiah itu menunjukkan cerminan ekonomi akibat besarnya impor, mulai dari impor BBM, bahan pangan yang jumlahnya lebih besar dibanding ekspor.

Dalam laporan Bank Dunia "Indonesia Economic Quarterly" yang terbit pada Desember 2013 juga disebutkan bahwa permintaan dolar Amerika yang tinggi untuk kebutuhan pembiayaan dan utang luar negeri merupakan faktor utama pelemahan mata uang Rupiah sejak Oktober 2013.

Harga Emas Turun sebesar 27,22%

Selain Rupiah, berdasarkan data dari Kitco, pada tahun 2013 harga emas dunia juga mengalami penurunan yang tajam sebesar 27,22% dan ditutup pada level $1205-an per ounce. Pelemahan harga emas tersebut sepanjang pengamatan kami faktor utamanya adalah isu tappering dari The Fed.

Normalnya dimana harga emas Dunia saat ini $1200-an per ounce, harga emas di Indonesia seharusnya berada di angka Rp. 400.000 per gram. Namun karena rupiah itu sendiri juga lemah terhadap Dollar AS, harga emas di Indonesia cenderung stabil bahkan bergerak menguat seiring pelemahan Rupiah terhadap Dollar.

Apa saja sih Kesalahan Finansial di Usia 20-an? Simak yuk!

Bagi yang telah bekerja atau telah memiliki usaha, usia 20-an boleh dibilang usia keemasaan karena selain tubuh masih kuat dan bugar untuk beraktifitas, juga sudah memiliki pemasukan atau gaji.

Namun seringkali di usia tersebut pemasukan yang didapat tidak disiapkan untuk jangka panjang. Padahal saat usia kita lebih dari 30 tahun atau lebih, pengeluaran yang terjadi bisa sangat besar. Misal biaya sekolah anak, biaya persalinan, renovasi rumah dan banyak lagi.

Berikut ini kesalahan - kesalahan finansial yang sering terjadi umur 20-an yang berdasarkan pengamatan kami sendiri dan juga berdasarkan dari tulisan Prita Ghozie yang kami kutip dari Infojkt.

1. Mudah berutang dengan kartu kredit dan hanya membayar tagihan minimum saja.

Kami sendiri hingga saat ini tidak memiliki kartu kredit. Selain karena alasan agama mengenai hukum kartu kredit, kartu kredit kami anggap sebagai kartu hutang, bukan kartu uang tambahan. Karena ekonomi di Indonesia masih mengenakan bunga saat berhutang, kami sebisa mungkin menghindari hutang.

2. Selalu menunda dalam hal berinvestasi. Seringkali menganggap “masih bisa besok”.

3. Merokok! Ngerokok sebungkus per hari biaya rokok bisa membengkak jadi Rp. 450 ribu per bulan. Belum biaya berobat karena sakit yang disebabkan kebanyakan rokok.

4. Sering belanja bila ada Midnight Sale. Selain itu, biasanya sering belanja makanan ringan atau minuman ringan. Walaupun saat belanja hanya menghabiskan Rp. 5.000 - Rp. 20.000, jika dilakukan setiap hari maka dalam sebulan akan menghabiskan Rp. 150.000 - Rp. 600.000 hanya untuk makanan dan minuman ringan.

5. Menempatkan semua uang yang Anda punya di tabungan biasa. Sangat disarankan untuk memiliki rekening tabungan lain yang digunakan untuk menyimpan dana darurat.

6. Mengambil uang dari dana darurat, padahal bukan untuk kebutuhan yang bersifat darurat.

7. Gemar membayar penalti atau denda keterlambatan keterlambatan bayar, untuk segala hal.

8. Jika memiliki kartu kredit, gemar melakukan transaksi dengan cicilan 0% untuk segala pembelian.

9. Berani punya mobil tanpa pikir panjang mengenai biaya perawatan dan operasional mobil.

10. Sering mengabaikan uang - uang kembalian, apalagi dalam bentuk recehan.

Sangat kami sarankan apabila transaksi untuk menggunakan kartu ATM / debit. Selain tidak direpotkan recehan, kita sebagai pembeli juga tidak rugi apabila total biaya barang merupakan angka yang aneh, misal jika total belanja Rp. 37.458.

11. Rela mengeluarkan uang demi produk bermerek, bukan karena dibutuhkan.

12. Tidak menyisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk investasi atau digunakan untuk modal usaha kedepannya.

13. Rela berhutang untuk liburan atau nonton konser, karena merasa berhak menikmati hidup setelah bekerja keras.

Saat ini adanya tren gaya hidup "berliburanlah sesering mungkin mumpung sebelum berkeluarga" sangat turut andil dalam pemborosan pengeluaran di kategori liburan. Liburan boleh - boleh saja, asal tidak membebani diri sendiri dengan hutang.

14. Saat punya dana lebih, memilih untuk beli kendaraan atau gadget daripada ditabung untuk membeli rumah, diinvestasikan, atau disimpan untuk dana darurat.

15. Punya perangkat gadget lebih dari dua padahal tidak dalam kondisi butuh.

16. Menganggap nongkrong di kafe setiap pulang kerja sebagai hal yang wajar dan ideal.

17. Tidak cek ulang angka pembelian saat membayar dengan kartu kredit atau kartu debit. Karena bisa jadi terjadi salah penulisan oleh kasir.

Konsep Perencanaan Keuangan Berbasis Emas

Perencanaan keuangan tidak harus berbasi uang kertas, namun bisa juga berbasis emas. Simak video-nya.