14 Dec 2014 Turunnya harga minyak, membuat harga emas turun. Harga minyak mentah turun setelah Badan Energi Internasional menurunkan prospek permintaan global.
Minyak mentah jenis West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari merosot US$ 2,14 menjadi US$ 57,81 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kekuatan ekonomi juga menurunkan permintaan investor terhadap emas. Penjualan ritel pada bulang November 2014 naik 0,7 persen setelah melompat 0,5 persen pada bulan Oktober 2014 menurut sebuah laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS pada Kamis 11 Desember 2014. Penjualan mobil melonjak 1,7 persen setelah meningkat 0,8 persen pada bulan Oktober 2014.
Di dalam negeri Indonesia, per Desember 2014 Antam selaku perusahaan yang membuat emas logam mulia
masih mengalami kerugian karena rendahnya harga komoditas tambang dunia saat ini.
Berdasarkan Kitco, pada minggu ini harga emas dunia ditutup pada level $1.221,80 per ounce.
14 Dec 2014 Melihat kondisi saat ini, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memproyeksikan harga emas dunia belum akan bergerak dari level kisaran US$ 1.200 sampai US$ 1.300 per ounce pada tahun depan 2015.
Melihat kondisi harga emas tersebut serta anjloknya harga-harga barang tambang lain, saat ini kinerja perseroan dalam kondisi tertekan.
Dikutip dari
Liputan6, Kinerja keuangan Antam masih akan mencatatkan kerugian karena turunnya harga-harga barang tambang seiring penurunan permintaan dari Tiongkok yang sedeng mengalami kelesuan pertumbuhan ekonomi.
"Sampai dengan Desember ini, kita masih minus karena 35 persen penjualan terpotong dari ekspor bahan mentah (ore), harga turun dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat serta stoknya belum habis," ujar Direktur Utama Antam, Tato Miraza.
Mesiku begitu, Tato optimistis keadaan ini akan berbalik ke arah positif pada tahun depan lantaran proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia berpotensi membaik.
Dengan membaiknya kondisi ekonomi dunia diharapkan akan diikuti merangkaknya harga-harga komoditas.
"Mudah-mudahan tahun depan akan ter-cover karena kondisi pertumbuhan ekonomi dunia akan lebih positif. Lalu kondisi harga karena stok ore di Tiongkok, bauksit ore makin sedikit, sehingga harga kembali bagus. Misalnya Nikel, kita perkirakan itu bisa US$ 8,5 sampai US$ 9 per pound," pungkas dia.
Saat ini saja kondisi
harga emas dunia sedang turun setelah bursa saham Amerika mengalami kenaikan.