Yuk Simak Kisah Perjalanan Pebisnis Bradley J. Sugars

Foto Brad Sugars

Brad Sugars lahir di kota Brisbane, Australia pada tanggal 28 Mei 1971. Saat ini ia dikenal sebagai pengusaha, penulis, dan pelatih bisnis yang telah membantu jutaan klien di seluruh dunia. Brad Sugars memulai bisnisnya sebagai bisnis rumahan pada tahun 1993 di Australia, yang kemudian menjadi cikal bakal bisnis global dengan lebih dari 1.000 kantor yang beroperasi di 26 negara.

Brad adalah seseorang yang terlahir untuk bisnis. Sebenarnya, kata Brad, menurut ayahnya sendiri ia sudah ‘praktik’ bisnis sejak usia tujuh tahun saat Brad menyewakan hadiah Natalnya kepada saudara-saudaranya. Tahun-tahun berikutnya ia sudah menjadi lebih cerdas bagaimana mencari uang antara lain menyewakan mainannya pada mereka satu atau dua hari. “Saya mendapatkan uang tetapi mainan tetap saya miliki,” ujarnya mengenai pengalaman itu.

Brad seringkali bercerita kepada para pendengarnya tentang bagaimana ia semasa remaja menabung uang jajannya untuk membeli tiket seminar Jim Rohn, salah seorang motivator dan pembicara besar yang melegenda. Padahal pada umumnya anak-anak seusianya pada saat itu lebih senang menghabiskan uang tabungan mereka untuk games dan nonton film. Ia adalah pendengar termuda pada seminar Jim Rohn tersebut, tetapi ia mendapatkan hasil yang mengubah hidupnya sejak saat itu. “Bekerjalah lebih keras pada dirimu sendiri daripada apa yang kau lakukan bagi pekerjaanmu”, itulah sebagian kata-kata bijak dari Jim Rohn yang menjadi inspirasi hidupnya.

Sejak kehadirannya di seminar tersebut, Brad Sugars rajin membekali dirinya dengan membaca buku-buku bisnis non-fiksi, setidaknya satu buku setiap minggunya. Lalu Brad sudah mulai berbisnis sejak usia tujuh tahun. Dalam usia semuda itu ia menjual hadiah Natal kepada saudara-saudaranya. Tahun-tahun berikutnya ia lebih pintar membuat usahanya seperti menyewakan barang-barang mainan pada saudara-saudaranya untuk satu atau dua hari. “Dengan demikian saya mendapatkan uang, tapi mainan tetap saya miliki,” ujarnya.

Pada usia 15 tahun Brad sudah berbisnis jualan koran. Ia mempekerjakan teman-temannya sebagai pengantar koran. Untuk menambah jenis usahanya, ia mencari orang yang membutuhkan sesuatu lalu ia menawarkan diri menemukannya dan menjualnya pada orang tersebut. “Saya memberikan harga terbaik dengan layanan yang hebat,” katanya.

Setelah itu ia mulai menginvestasikan uangnya untuk menambah ilmu bisnis praktis dalam berbagai bidang. Ia belajar tentang investasi, penjualan, dan bisnis lainnya. “Saya belajar karena saya tahu bahwa untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidup bukan dengan cara seberapa keras kita bekerja melainkan dengan seberapa banyak yang kita ketahui,” jelasnya.

Meskipun Brad telah menghasilkan uang, ia juga terus mencari ilmu bisnis. Bahkan sambil sekolah dan mengelola bisnis sendiri, Brad masih menjadi tenaga paruh waktu di beberapa perusahaan. Semua itu ia lakukan untuk menimba pengalaman. Hingga lulus dari sekolah bisnis Brad sudah bekerja di 27 bidang pekerjaan mulai dari tukang taman hingga pembuat pipa, dari tukang masak pizza hingga juru tulis akuntan, dari penyiar radio hingga disc jockey.

Untuk menambah wawasan bisnisnya ia mulai menginvestasikan uangnya untuk menambah ilmu bisnis praktis dalam berbagai bidang. “Saya belajar karena saya tahu bahwa untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidup bukan dengan cara seberapa besar kerasnya kita bekerja melainkan dengan seberapa banyak yang kita ketahui,” jelasnya.

Pada usia 21 tahun Brad sudah menjalankan empat toko ritel dan sebuah kontrak manajemen fotokopi. Gajinya US$ 60 ribu (sekitar Rp 540 juta) setahun. Pendapatan yang menggiurkan untuk anak seusianya. Brad lalu membeli toko fashion wanita tanpa uang muka. Ia mendapatkan 33% sahamnya dengan cara yang unik. “Apa yang saya tawarkan (untuk mendapatkan saham itu) adalah saya (berjanji) akan meningkatkan penjualannya. Dan saya berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 93% dalam tempo sembilan minggu pertama,” katanya. Tapi tiga bulan kemudian ia menjual sahamnya pada partner lain di perusahaan tersebut. Ia melakukan hal yang sama untuk sebuah restaurant pizza.

Dari pengalamannya itu ia menulis buku praktis mengenai pengelolaan bisnis, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. Setelah itu ia membuka konseling bisnis. Rupanya bakatnya menyebarkan ilmu bisnis ini memang luar biasa. Sampai-sampai suatu ketika Robert Kiyosaki, penulis buku motivasi, menawarinya agar ia mendirikan perusahaan pelatihan bisnis berskala internasional. Maka, pada tahun 1993 Brad mendirikan Action International, perusahaan business coaching. Lembaga pelatihan ini kini berubah menjadi Action Coach yang berdiri di beberapa negara dengan sistem franchise, termasuk di Indonesia.

Ia sendiri telah menulis 14 judul buku bisnis yang ia terbitkan sendiri dan disebutnya sebagai “Instant Success Series”. Kemudian McGraw Hill, salah satu perusahaan penerbit yang terkenal untuk buku bisnis kualitas internasional, membeli hak penerbitan koleksi buku Brad Sugars tersebut pada tahun 2006 dan kesepatan dengan McGraw Hill ini tercatat sebagai kesepakatan multi-judul terbesar dengan seorang penulis dikala itu.

Brad Sugars, dengan pembawaannya yang dinamis dan penyampaian yang simple tapi powerful, selalu mendahulukan peranannya sebagai seorang pendidik dan memotivasi para pendengarnya. Sepanjang jalan hidup Brad Sugars, melalui pelatihan bisnisnya, telah membantu jutaan pemilik usaha di seluruh dunia dalam membangun bisnis yang menguntungkan dengan tehnik yang sederhana namun dahsyat miliknya.

Berminat dengan buku buatan Brad Sugars? Buku Instant Systems dan Billionaire in Training dapat dibeli melalui Tokopedia.

Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Yuk Simak Kisah Perjalanan Pebisnis Bradley J. Sugars.