12 Apr 2013 Salah satu majalah bisnis berbobot di dunia, Harvard Business Reviews belum lama ini membuat hasil riset apa kesamaan perusahaan - perusahaan hebat di dunia sehingga mereka bisa bertahan hingga jangka waktu yang lama.Harvard Business Reviews melakukan studi terhadap ribuan perusahaan dan mengidentifikasi ratusan diantaranya memiliki performansi yang luar biasa. Dirangkum dalam artikel
Three Rules for Making a Company Truly Great, Harvard Business Reviews kemudian menemukan suatu kesamaan terhadap perusahaan berkinerja luar biasa tersebut, yaitu
1. Better Before Cheaper
Dengan kata lain, fokus pada diferensiasi bukan pada harga. Perusahaan - perusahaan yang hebat biasanya tidak berfokus pada harga murah, tetapi pada produk atau jasa yang ditawarkan bagaimana dapat memberikan hasil yang memuaskan pada konsumen.
2. Revenue Before Cost
Fokus pada omset, bukan pengeluaran. Perusahaan - perusahaan yang hebat biasanya fokus bagaimana menaikkan omset, bukan pada sisi pengeluaran apa yang dapat ditekan. Namun tentu saja tetap tidak sembarangan dalam melakukan pengeluaran, hanya saja pengeluaran mereka telah dipilih dan diukur sehingga akan tertutupi dari hasil penjualan barang atau jasa.
3. There Are No Other Rules
Tidak ada aturan pasti dalam membangun bisnis yang bagus. Semua perubahaan yang terjadi, ikuti aturan pertama dan kedua. Kita dituntut untuk kreatif.
Aturan - aturan tersebut bukan merupakan strategi umum. Aturan - aturan tersebut merupakan konsep dasar bagaimana perusahaan - perubahaan dapat membangun serta menjaga bisnisnya hingga bertahun - tahun.
Bagi yang berbisnis, ketiga aturan ini layak untuk dicoba.
10 Apr 2013 Berbanding terbalik dengan
pakar komoditas Frank Holmes yang dalam presentasinya menyatakan bahwa harga emas akan tetap naik, belum lama ini perusahaan layanan banking dan finansial, Societe Generale, memprediksi harga emas akan jatuh pada akhir 2013.
Dalam analisisnya terakhir yang berjudul "The End of The Gold Era" saat ini emas dalam masa penurunan dan akan berada pada harga rata - rata di kisaran $1500-an per ounce dan pada akhir tahun akan menyentuh angka $1375 per ounce.
Analis dari Societe Generale memprediksi bahwa beberapa faktor negatif membuat tren dimana harga emas akan murah. Pendorong utama hal ini adalah kenaikan suku bunga. Serta ditambah semakin membaiknya kondisi ekonomi Amerika dan nilai tukar mata uang Dollar AS.
Selain itu rendahnya inflasi juga mendorong rendahnya harga emas sehingga semakin murah. Seperti kita tahu, semakin tinggi inflasi maka harga emas biasanya juga akan tinggi.
Dengan rendahnya inflasi dan membaiknya ekonomi Amerika, ada beberapa hal yang mungkin terjadi dalam tahun ini, diantaranya adalah The Fed mengakhiri stimulus ekonomi yang sedang berlangsung saat ini seperti dikutip dari
Business Insider.
Padahal seperti kita tahu, sejak The Fed menjalani kebijakan stimulus ekonomi, harga emas ikut melonjak pada tahun 2012 lalu. Selain itu, nilai tukar dollar AS yang mulai terus membaik akan membuat investor meninggalkan emas. Beberapa hal itulah yang meyakinkan analis dari Societe Generale bahwa harga emas akan menyentuh level $1375 per ounce.
09 Apr 2013 Belakangan ini bermunculan banyak perusahaan investasi bodong yang menawarkan bagi hasil yang menggiurkan hingga 3 persen per bulan sebagai iming-iming untuk menjaring investor.
Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaporkan sedikitnya 24 perusahaan investasi bodong ke tim Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi
Dikutip dari sumber lain yaitu
liputan6.com, Direktur Bisnis II Wasis Djuhar mengatakan bahwa dengan pertumbuhan harga emas sekitar 15-20% per tahun, sangat tidak mungkin memberikan bagi hasil hingga 2-3% per bulan, karena menurutnya bagi hasil tersebut sangat mustahil diberikan kepada investor mengingat setiap perusahaan investasi pasti menghitung marjin dan biaya operasional.
Saat ini total dana nasabah yang tersangkut di berbagai investasi bodong ataupun investasi yang masuk kategori mencurigakan minimal mencapai Rp 45 triliun. Berdasarkan
Tribunnews, berikut ini adalah daftar sejumlah
investasi emas dan investasi lainnya berimbal hasil tinggi yang ternyata menawarkan janji palsu dan melarikan dana nasabah.
Investasi Emas
Raihan JewelleryJumlah nasabah: -
Kisaran dana yang terkumpul: Rp 13,2 triliun
Gold Traders Indonesia Syariah (GTIS)Jumlah nasabah: -
Prediksi dana yang terkumpul: -
Virgin Gold Mining Corporation (VGMC)Kisaran jumlah nasabah: 40.000 orang
Prediksi dana yang terkumpul: Rp 500 miliar
Pohon MasJumlah nasabah: 24.398 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 574,10 miliar
Investasi Agrobisnis
Qurnia Subur Alam (QSAR)Jumlah nasabah: 6.800 orang/lembaga
Jumlah kerugian: Rp 467 miliar
Add FarmJumlah nasabah: 8.500 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 544 miliar
Koperasi Langit BiruJumlah nasabah: 115.000 orang
Jumlah kerugian: Rp 6 triliun
Investasi Komoditas dan Valuta
Sarana Perdana Indoglobal (SPI)Jumlah nasabah: 3.401 orang
Jumlah kerugian nasabah: Rp 1,5 triliun-Rp 3 triliun
Wahana Global BersamaJumlah nasabah: 11.500 orang
Jumlah kerugian: Rp 3,5 triliun-Rp 7 triliun
Gama SmartJumlah nasabah: +/- 10.000 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 12 triliun
Bagi calon investor yang ragu ketika akan memutuskan berinvestasi pada produk investasi emas, OJK mengimbau agar terlebih dahulu menghubungi contact center OJK yang dapat dihubungi di nomor 021-3501938.
05 Apr 2013 Pada awal tahun 2013, Frank Holmes, seorang pakar komoditas dari
US Funds mempresentasikan faktor - faktor yang mempengaruhi harga emas tahun 2013 - 2014 dan memberikan alasan mengapa harga emas akan tetap naik. Dikutip dari
Business Insider, berikut ini adalah beberapa slide presentasi dari
77 slide presentasi dari Frank Holmes mengenai harga emas saat ini.
24 Mar 2013 Beberapa waktu yang lalu, World Gold Council melaporkan kepemilikan emas global secara resmi. Berdasarkan laporan tersebut yang dikutip dari
Yahoo! News, kepemilikan emas secara global meningkat menjadi 31.671,4 ton per Maret 2013.
Bank-bank sentral di dunia kini sudah mendiversifikasi cadangan devisa di negara mereka dengan emas dan berdasarkan data pada tahun 2012 lalu, pembelian emas oleh bank-bank Sentral global mencapai 534,6 metrik ton. Berikut ini adalah 10 negara pemilik cadangan emas terbanyak di dunia.
1. Amerika Serikat Kepemilikan emas resmi : 8.133,5 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 75,6%
2. Jerman Kepemilikan emas resmi : 3.391,3 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 72,7%
Belum ada perubahan dalam kepemilikan emas Jerman akhir-akhir, tetapi Bundesbank mengumumkan pada Januari akan memulangkan semua cadangan fisik di Paris dan New York Fed.
3. ItaliaKepemilikan emas resmi : 2.451,8 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 72,2%
4. PerancisKepemilikan emas resmi : 2.435,4 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 69,2%
5. CinaKepemilikan emas resmi : 1.054,1 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 1,7%
Dibandingkan dengan prosentase cadangan devisa asing Cina yang sebesar 3,2 triliun dollar AS, prosentase emas tersebut terbilang sangat kecil.
6. Swiss Kepemilikan emas resmi : 1.040, 1 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 10,5%
Pada 1997, Swiss mengumumkan proposal penjualan sebagian dari cadangan emasnya karena dibutuhkan untuk kebijakan moneternya. Negara ini memiliki surplus sekitar 1.300 ton emas dan mulai menjualnya pada Mei 2000.
7. RusiaKepemilikan emas resmi : 969,9 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 9,8%
Sejak 2006, Rusia telah membangun cadangan emasnya untuk diversifikasi cadangan mata uang asing. Pada 2012, Rusia menambahkan kepemilikan 75 ton cadangan emasnya, sebagian besar dibeli dari dalam negeri Rusia itu sendiri.
8. JepangKepemilikan emas resmi : 765,2 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 3,2%
Cadangan emas Jepang pada 1950 baru mencapai 6 ton. Kemudian pada tahun 1959, Jepang menaikkan kepemilikan emas hingga 169 ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2011 dikarenakan adanya kebutuhan meningkatkan perekonomian negara tersebut dan ketidaktenangan investor terkait tsunami dan nuklir, Bank of Japan menjual cadangan emas negara tersebut senilai 20 triliun yen.
9. BelandaKepemilikan emas resmi : 612,5 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 59,2%
10. IndiaKepemilikan emas resmi : 557,7 ton
Persentase emas dalam cadangan devisa : 9,9%
Karena dianggap masyarakat India sebagai investasi yang aman dan tingginya permintaan, pemerintah telah berusaha untuk mencegah orang membeli logam mulia. Hal itu dilakukan karena impor emas dinilai menjadikan India defisit.
Jika dibandingkan dengan data cadangan emas per 2010 caturwulan pertama dibawah ini, posisi yang berubah hanyalah posisi Jepang. Jika sebelumnya diposisi ketujuh pada tahun 2010, pada tahun 2013 turun diposisi kedelapan. Sedangkan Indonesia sendiri sebagai panghasil emas cadangan emasnya pada tahun 2010 tersebut justru hanya sebesar 73,09 ton.
21 Feb 2013 Kisah perjalanan bisnis Brad Sugars
02 Aug 2012 Penjelasan singkat mengenai perbedaan dinar, emas batangan, dan perhiasan
20 Jul 2012 setelah properti, saham, dan fixed income, emas menjadi pilihan investasi milyarder Cina keempat
19 Jul 2012 Skandal Barclays
17 Jul 2012 Faktor - faktor yang mempengaruhi kenaikan harga emas dikutip dari berbagai sumber.
17 Jul 2012 Penjelasan singkat bagaimana mengecek keaslian sertifikat emas Antam model lama
14 Jul 2012 Ketika krisis moneter, harga properti cenderung turun, namun harga emas cenderung naik