Dollar, Rupiah dan Inflasi - Dapatkah Emas Naik Lagi?

  • Kategori:
Harga emas logam mulia dunia pada hari Jumat waktu setempat mengalami kenaikan signifikan setelah beberapa waktu sebelumnya diterpa ketidakpastian mengenai stimulus ekonomi The Fed apakah akan dilanjutkan atau tidak.

Harga emas internasional merangkak naik seiring dengan melemahnya dollar AS yang mencapai level terendahnya dalam tujuh minggu ini karena masih adanya kekhawatiran investor bahwa The Fed akan mengakhiri program stimulusnya sekitar bulan depan.

Berdasarkan Reuters, selain disebabkan mata uang dollar AS, harga emas dunia menguat karena data ekonomi Cina yang membaik serta menurunnya produksi pertambangan di Afrika Selatan.

Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah

Inflasi, sederhananya adalah kenaikan harga, dimana kata ini menjadi momok menakutkan bagi tiap negara.

Indonesia saat ini sedang mengahadapi laju inflasi yang tinggi. Berdasarkan Bank Indonesia yang dikutip dari Tempo, inflasi pada bulan Juli 2013 sebesar 3,29 persen. Hal ini lebih tinggi dari perkiraan 2,87 persen. Secara year on year, inflasi Indonesia sudah mencapai 8,61 persen.

Tingginya inflasi biasanya dapat mempengaruhi harga emas. Contohnya di Cina, beberapa waktu lalu saat inflasi Cina tinggi, hal ini mendorong adanya permintaan emas yang tinggi di Cina yang kemudian menyebabkan harga emas menguat.

Lalu terkait dengan mata uang rupiah sedang merosot, juga dapat berdampak dan menjadi sebab harga emas Indonesia naik turun.

Di Indonesia saat ini nilai tukar rupiah merosot terhadap dollar dan patokan harga emas masih dalam dollar, sehingga walau harga emas dalam Dollar Amerika masih sama, namun dalam mata uang Rupiah harganya bisa naik. Nilai tukar rupiah yang sebelumnya sekitar 9000-an, saat ini sudah menembus angka 10.000-an untuk 1 dollar AS.

Melihat kondisi yang ada, mungkinkah emas dapat naik lagi diatas 1500-an per ounce dalam waktu kurang dari setahun?Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Dollar, Rupiah dan Inflasi - Dapatkah Emas Naik Lagi?.