Isu Manipulasi Harga Emas Dunia dan Negara Cina Tahu

Gambar konspirasi

Sudah menjadi rahasia umum diantara dari analis dan para pegiat logam mulia lainnya bahwa emas dan perak dimanipulasi agar menjadi lebih murah. Berdasarkan Market Watch, harga emas dan perak dimanipulasi dengan berbagai entitas finansial dan merupakan skandal yang lebih besar dari Skandal Libor.

Siapa dalang dibalik semua ini? Berdasarkan Peak Prosperity, sepertinya pemerintah Amerika memainkan peranan besar dalam manipulasi harga emas dimana sangat kentara pada US open gold market. Harga emas dibuat sedemikian rupa sehingga harga logam mulia emas naik tidak terlalu tinggi atau terlalu cepat. Bill Murphy, salah satu anggota organisasi GATA (Gold Anti-Trust Action Committee), juga menyatakan dalam esainya bahwa ada bukti kolusi antara lembaga keuangan untuk menekan harga logam mulia emas.

Dibalik konspirasi mengenai harga emas yang sedang terjadi, Cina justru bertindak lebih cerdik menyikapi manipulasi harga emas. Dengan harga emas yang masih murah, China mengambil keuntungan dengan memborong sebanyak mungkin emas. Import emas yang dilakukan melalui Hong Kong dalam 8 bulan pertama tahun 2012 ini telah mencapai 512 ton dan telah melebihi cadangan emas Bank Sentral Eropa.

Berdasarkan Wikileaks yang merujuk pada cable Kedubes Amerika di Beijing pada 28 April 2009, sepertinya memang ada rencana besar dibalik pembelian besar - besaran logam mulia emas oleh Cina dimana dengan memiliki cadangan emas yang banyak akan mempermudah internasionalisasi mata uang Renminbi. Disisi lain, manipulasi harga emas agar tetap rendah itu sendiri oleh Amerika bertujuan agar Dollar Amerika tetap menjadi mata uang internasional.

A cable from the U.S. embassy in Beijing on April 28, 2009 , brought to light by wikileaks, stated the following in this regard: “According to China’s National Foreign Exchanges Administration China’s gold reserves have recently increased. The U.S. and Europe have always suppressed the rising price of gold. They intend to weaken gold’s function as an international reserve currency. They don’t want to see other countries turning to gold reserves instead of the U.S. dollar or euro. Therefore, suppressing the price of gold is very beneficial for the U.S. in maintaining the U.S. dollar’s role as the international reserve currency. China’s increased gold reserves will thus act as a model and lead other countries toward reserving more gold. Large gold reserves are also beneficial in promoting the internationalization of the RMB.

Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Isu Manipulasi Harga Emas Dunia dan Negara Cina Tahu.